Belajar Menjadi Pemimpin
Perilaku dan Mindset
"Untuk menjalankan peran yang berbeda, dibutuhkan perilaku yang berbeda. Perilaku yang berbeda, akan muncul dari mindset yang berbeda".
Baris tersebut adalah salah satu favorit saya. Beliau bapak Fanny Winara mengatakan, jika kita menjalankan peran baru dengan perilaku lama atau mindset lama, maka tidak akan efektif.
Contohnya seorang yang sudah bekerja, tapi mindsetnya maih mindset mahasiswa. Ada juga seorang yang sudah berkeluarga tetapi mindsetnya masih mindset single.
Disini saya langsung terpicu. Keluarga saya terlihat baik-baik saja, tetapi terasa ada yang tidak beres. Dan saya langsung menyadari bahwa sebagai kepala keluarga, ternyata saya masih menggunakan mindset single.
People Skill
Jika individual dinilai dari kemampuan technical skill, maka seorang pemimpin akan lebih dinilai pada people skill. People skill sendiri meliputi beberapa hal berikut:
- Membangun kepercayaan
- Memberi arahan
- Menjaga motivasi
- Memberikan umpan balik/feedback
Wow... Saya tertegun. Betapa kurangnya saya selama ini dalam menjalankan peran sebagai kepala keluarga. Saya langsung mengoreksi diri, "mana ya salah satu diantara poin diatas yang sudah saya kerjakan dengan baik?" Ternyata tidak ada.
Kebiasaan yang sering terjadi adalah mengucapkan "terserah", dan menganggap pilihan istri adalah yang terbaik. Selain itu, saya juga masih asyik sendiri dengan hobi saya. Sedangkan istri saya sudah sangat banyak belajar parenting dan mental health.
Meskipun begitu, saya tahu bahwa orang bisa berubah. Dan mulai detik ini, saya akan berusaha, bahwa sayalah pembuat keputusan di keluarga saya. Saya adalah motivator, saya adalah mentor, saya adalah orang yang paling diandalkan.
"Pilot-pilot yang handal tidaklah dilahirkan di lautan yang tenang."
4 Fundamental Mindset
Ada 4 mindset fundamental yang wajib diterapkan ketika menjalankan peran sebagai pemimpin.
1. Menjadi SuperCoach
Ketika seseorang belum menjadi pemimpin, dia akan mencapai hasil melalui perilakunya. Jadi, dia berorientasi dan fokus pada pengembangan dirinya. Namun, ketika menjadi SuperCoach dia memberikan hasil melalui anggota timnya.
2. Memberikan hasil melalui orang lain
Ketika pemimpin mempunyai mindset ini, dia akan mengenal profil dari masing-masing anggota timnya. Disini tugas pemimpin adalah membangun interpersonal relationship, agar mampu memotivasi timnya secara efektif.
3. Membangun People Skill
Dengan people skill yang baik, seorang pemimpin akan mampu mengarahkan anggota timnya dengan efektif. Mampu mendelegasikan pekerjaan, memberikan umpan balik dan memberikan apresiasi kepada anggota tim.
4. Membuat anggota tim bekerja bersama pemimpinnya
Terkadang ada seorang pemimpin yang terlalu mendikte terhadap anggota timnya. Dia memaksakan cara-cara dia untuk melakukan sesuatu. Sehingga membuat anggota tim tertekan dan demotivasi.
Disini tugas pemimpin adalah memastikan anggota tim paham terhadap tujuan yang ingin dicapai dan membebaskan anggota tim untuk menggunakan kreativitas mereka dalam mencapai tujuan berikut.
Kesimpulan
Meskipun video ini terkesan menggambarkan pemimpin dalam sebuah organisasi atau lingkup pekerjaan, tetapi saya rasa hal ini bisa diterapkan dalam sebuah keluarga.
Semoga buat kita para kepala keluarga, agar lebih bisa menerapkan mindset-mindset kepemimpinan agar kehidupan berkeluarga kita menjadi lebih baik.
Link Video: https://www.youtube.com/watch?v=v9CKPhoI49Q
